BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebersihan
dan kesucian adalah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
kehidupan dan dalam melaksanakan ibadah antara hubungan manusia dengan Alloh.
Kebersihan dan kesucian menjadi syarat syahnya sebagian ibadah seperti sholat
dan ibadah-ibadah lainya.
Bersih
dan suci didalam Islam di maksudkan bersih lahir dan batin, demikian juga sehat
yang dikehendaki Islam adalah sehat lahir dan bain. Karena dengan bersih dan
suci yang berada dalam badan dan jiwa maka kita dapat berfikir dengan jernih
sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga dapat
menghantarkan selamat dunia dan akhirat.
Maka
dari itu untuk mengetahui lebih rinci dan jelasnya dari makalah yang akan kita
bahs tenteng kebersihan mari kita bahas bersama-sama dalam pembahasan
selanjutnya
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan kebersihan?
b.
Bagaimana Hadits Hadits Tentang Kebersihan?
c.
Apa saja Hal – hal Yang Harus Dilakukan Dalam Menjaga dan
Membiasakan Diri Hidup Bersih?
C.
Tujuan
a.
Mengetahui pengertian kebersihan
b.
Mengetahui Hadits Hadits Tentang Kebersihan?
c.
Mengetahui Hal – hal Yang Harus Dilakukan Dalam Menjaga dan
Membiasakan Diri Hidup Bersih?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kebersihan
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara
diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan
dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat
bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat
memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi
juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah
satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.
Hadits
Rasulullah SAW :
نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْھِمَاكَثِيْرٌمِنَ النَّاسِ
الصَّحَّةُ وَالْفَرَاغُ٠ ﴿رواﻩ البخاري﴾
Artinya
: “Dua kenikmatan yang banyak manusia menjadi rugi (karena tidak diperhatikan), yaitu
kesehatan dan waktu luang”. (HR. Al-Bukhari)
Pengertian sehat sesuai dengan UU
No. 23 tentang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Terkait tentang hal tersebut, al-qur’an juga mempunyai istilah-istilah
tersendiri dalam mengungkapkan istilah kata kesehatan.
Begitu pentingnya kebersihanmenurut islam, sehingga orang yang
membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah SWT,
sebagaimana firmannyadalam surah Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi :
.......ﺍِنَّﷲَيُحِبُّ
التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَﻬِّرِيْنَ
Artinya : “........Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
orang-orang yang menyucikan / membersihkan diri”. (Al-Baqarah : 222)
Kebersihan itu bersumber dari iman
dan merupakan bagian dari iman. Dengan demikian kebersihan dalam islam
mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan karena itu sering juga dipakai kata
“bersuci” sebagai padaman kata “membersihkan / melakukan kebersihan”. Ajaran
kebersihan tidak hanya merupakan slogan atau teori belaka, tetapi harus
dijadikan pola hidup praktis, yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang
masa, bahkan dikembangkan dalam hukum islam.
Selain dari itu orang muslim dicegah
dari minuman yang akan mengancam keselamatan / kesehatan dirinya sebagaimana
dipertegas dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 90.
Didalam kitab-kitab fikih (ajaran
Hukum Islam), masalah yang berkaitan dengan kebersihan disebut “Thaharah”.
Secara etimologi berarti “kebersihan”. Kata Thaharah tercantum didalam
Al-Qur’an ditempat yang jumlahnya lebih dari 30. Makna Thaharah mencakup aspek
bersih lahir dan bersih batin. Bersih lahir artinya terhindar (terlepas) dari
segala kotoran, hadas dan najis. Sedangkan bersih batin artinya terhindar dari
sikap dan sifat tercela.
Agama islam menghendaki dari umatnya
kebersihan yang menyeluruh. Untuk mencapai tujuan tersebut, Agama Islam
memberikan tuntutan dan petunjuk tata cara ber-Thaharah (bersuci) dan menjaga
kebersihan.
Agama Islam adalah agama
yang cinta pada kebersihan. Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya
untuk senantiasa menjaga kebersihan. Dengan menjaga kebersihan, tubuh kita akan
sehat dan kuat. Dalam syariat islam, ketika mengerjakan shalat diwajibkan bagi
umat islam agar bersih dari hadas dan najis, baik badan, pakaian, maupun tempat
yang dipergunakan untuk shalat.
Ada beberapa hadits
Rasulullah SAW yang menekankan untuk manjaga kebersihan bagi umat islam.
B.
Hadits Hadits Tentang Kebersihan
Hadits
1 :
Secara khusus,
Rasulullah SAW memberikan perhatian mengenai kebersihan dalam lima perkara
sebagaimana sabdanya :
خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِاَﻺِْسْتِخَوَادُ
اَلخَتَانَ قَضَ الشَّارِبِ نَتَقَ اﻺِْبْطِتَقْلِيْمُ اﻸَْظْفَار
Artinya
: “Lima perkara berupa fitrah, yaitu : memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong
kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku”. (HR Jama’ah)
Dari
hadits tersebut, yang perlu diperhatikan dalam kebersihan adalah :
a. Memotong bulu kemaluan
Dengan maksud agar kotoran dan bibit penyakit
yang ada disekitarnya dapat dibersihkan.
b. Berkhitan
Adalah memotong kulup (kulit yang menutupi
ujung kemaluan) dengan maksud untuk memudahkan membersihkannya sehingga tidak
ada sisa dari najis.
c. Memotong Kumis
Dengan maksud agar tidak ada kotoran dibawah
lubang hidung yang mungkin terhisap pada waktu bernafas yang mengakibatkan
timbulnya penyakit.
d. Mencabut Bulu Ketiak
Dengan maksud agar tidak ada kotoran yang
terlindungi oleh bulu ketiak yang sulit dibersihkan.
e. Memotong Kuku
Dengan maksud agar tidak ada kotoran dari
ujung jari yang terhalang oleh kuku.
Hadits
2
اَلنَّظَافَةٌ مِنَ
اﻻِيْمَانِ٠﴿ﺮﻮﺍﻩ ﺍحمد﴾
Artinya : “Kebersihan itu sebagian dari
iman”. (HR. Ahmad)
Isi Kandungan :
1. Umat
Islam wajib menjaga kebersihan lahir dan batinnya.
2.
Menjaga kebersihan lahir dan batin
merupakan ciri-ciri sebagian dari iman dalam kehidupannya.
Hadits tersebut
menjelaskan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Artinya seorang
muslim telah memiliki iman yang sempurna jika dalam kehidupannya ia selalu
menjaga diri, tempat tinggal dan lingkungannya dalam keadaan bersih dan suci
baik yang bersifat lahiriyah (jasmani) maupun batiniyah (rohani).
Hadits 3
اَﻻِسْلَامُ نَظِيْفٌ
فَتَنَظَّفُوْا فَاِنَّهُ ﻻَيَدْحُلُ الْجَنَّةَ اﻻَّ نَظِيْفٌ ٠﴿ﺮﻭﺍﻩ ﺍلبيهقى﴾
Artinya : “Agama Islam itu (agama) yang
bersih, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan, karena sesungguhnya tidak akan
masuk surga kecuali orang-orang yang bersih”. (HR. Baihaqy)
Isi Kandungan :
1. Bahwasanya
Allah SWT adalah dzat yang baik, bersih, mulia, dan bagus. Karena Allah
menyukai hal-hal demikian. Sebagai umat islam, maka kita harus memiliki sifat
yang demikian pula terutama dalam hal kebersihan lingkungan tempat tinggal.
2. Agama
Islam adalah agama yang lurus dan bersih dari ajaran kesesatan. Dengan demikian
pemeluk agama islam harus memiliki pola perilaku yang bersih dan hati yang suci
dari perkara hawa nafsu. Sebab seseorang yang demikian dijanjikan oleh Allah
SWT akan masuk surga.
3. Agama
Islam adalah agama yang bersih / suci karena agama slam mencintai kebersihan.
4. Umat
islam hukumnya wajib menjaga kebersihan lahir dan batinnya.
5.
Orang-orang yang senantiasa menjaga
kebersihan lahir dan batinnya akan masuk surga.
Hadits tersebut
menjelaskan bahwa agama islam adalah agama yang suci. Untuk itu umat islam
harus menjaga kebersihan, baik kebersihan jasmani maupun rohani. Orang yang
selalu bersih dan suci mengindikasikan bahwa ia telah melaksanakan sebagian
dari perintah agama dan akan memperoleh fasilitas berupa surga di akherat
kelak.
Hadits 4
اِنَّ ﷲَتَعَالَى
طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةُ كَرِيْمٌ يُحِبُّ
الْكَرَمَ جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ فَنَظَّفُوْااَفْنِيَتَكُمْ ٠﴿رواه
التّرمذى﴾
Artinya : “Sesungguhnya Allah itu baik,
mencintai kebaikan, bahwasanya Allah itu bersih, menyukai kebersihan, Dia Maha
Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah menyukai keindahan, karena itu
bersihkan tempat-tempatmu”. (HR. Turmudzi)
Isi kandungan :
1. Allah
maha baik, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan
2. Allah
maha suci/bersih, Allah mencintai orang-orang yang mencintai kebersihan /
kesucian
3. Allah
maha mulia, Allah mencintai orang-orang yang berakhlak mulia
4. Allah
maha Indah, Allah mencintai orang-orang yang berbuat keindahan
5.
Orang islam wajib memelihara lingkungan
tempat tinggalnya
Hadits ke-4 menjelaskan
bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Baik, Maha Suci, dan Maha Indah. Dia
mencintai kebaikan, kesucian, kemuliaan, dan keindahan. Agar kita dicintai
Allah maka hendaknya kita harus senantiasa berbuat kebajikan, menjaga kesucian
(kebersihan lahir dan batin), mengagungkan Allah SWT dan berbuat kemuliaan
terhadap sesama manusia dan menjadikan tempat tinggal dan lingkungannya
terlihat teratur, tertib dan indah.
Hadits 5
اَنَّ رَسُوْلَﷲِ
صَلَّىﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَ رَجْلٌ يَمْشِى بِطَرِيْقٍ
وَجَدَغُصْنَ شَوْكٍ فَأَخَذَهُ فَشَكَرَﷲُ لَهُ فَغَفَرَلَهُ ٠﴿رواﻩ البخاري﴾
Artinya : “Bahwasanya rasulullah bersabda,
Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri,
maka ia mengambilnya (karena mengganggunya). Lalu Allah SWT berterima kasih
kepadanya dan mengampuni dosanya”. (HR. Bukhari)
Hadits 6
عَنْ اَبِى مَلِكِ الْحَارِثِ
بْنِ عَاصِمِ الْاَشْعَرِيِّ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ ﷲِ صَلَّىﷲُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الطَّهُوْرُ شَطْرُالْاِيْمَانِ والْحَمْدُالِلّٰهِ تَمْلَاءَ
الْمِيْزَانِ وَسُبْحَانَ ﷲِ وَالْحَمْدُ الِلّٰهِ تَمْلَاَنِ اَوْ تَمْلَاءَ
مَابَيْنَ السَّمَاءِ وَالْاَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُوْرٌ وَالصَّدَقَتُ بُرْهَانٌ
وَالصَّبْرُضِيَاءٌ وَالْقُرْأَنُ حُجَّةٌ لَكَ هُوَ عَلَيْكَ اَلُ النَّاسِ
يَغْدُوْ فَبَاﺌِﻊُ نَفْسِهِ فَمُعْتِقُهَا اَوْمُوْبِقُهَا ٠﴿رواه مسلم﴾
Artinya : “Dari Abu Malik al-Haris ibn
‘Asim al-Asya’arie r.a. beliau berkata : Rasulullah SAW telah bersabda,
Kebersihan itu sebagian daripada iman. Ucapan dzikir Al Hamdulillah memenuhi
neraca timbangan. Ucapan Dzikir Subkhanallah dan Al Hamdulillah keduanya
memenuhi ruangan antara langit dan bumi. Shalat itu adalah cahaya. Sedekah itu
adalah pelita. Sabar itu adalah sinaran. Al-Qur’an itu adalah hujah bagimu atau
hujah atasmu. Setiap manusia keluar waktu pagi, ada yang menjual dirinya, ada
yang memerdekakan dirinya dan ada pula yang mencelakakan dirinya”. (HR. Muslim)
C.
Hal – hal Yang Harus
Dilakukan Dalam Menjaga dan Membiasakan Diri Hidup Bersih
1.
Kebersihan Lahiriyah
a.
Kebersihan Badan
Kebersihan
badan ini meliputi kulit, rambut, kuku, mulut, gigi, dan telinga. Agar kulit
menjadi bersih dan sehat maka kita bersihkan dengan cara mandi minimal 2 (dua)
kali sehari. Rambut sebagai mahkota harus kita jaga dan rawat agar tetap sehat
dan rapi dengan cara dikeramas dan dipotong sesuai kebutuhan. Mulut yang
didalamnya juga terdapat gigi tidak boleh luput dari perhatian kita untuk selalu
dibersihkan dengan cara berkumur dan menggosok gigi.
b.
Kebersihan Pakaian
Pakaian
merupakan kebutuhan pokok manusia yang mempunyai fungsi sebagai penutup aurat
dan pelindung tubuh dari panas dan dinginnya udara. Karena pakaian itu selalu
melekat pada tubuh kita maka kebersihan pakaian harus kita jaga baik dari najis
maupun kotoran lainnya dengan cara dicuci dengan air yang suci dan mensucikan.
Apalagi pakaian yang dipakai untuk beribadah kepada Allah SWT harus suci dari
najis.
c.
Kebersihan Makanan
Salah
satu ciri makhluk hidup ialah memerlukan makan dan minum. Agar makanan dan
minuman yang kita konsumsi dapat memberi manfaat bagi tubuh maka harus
diperhatikan tentang kebersihannya baik secara lahir maupun hakikat asal
makanan dan makanan itu. Secara lahir, sebelum diolah dan dikonsumsi bahan
makanan itu harus dibersihkan terlebih dahulu. Dan secara hakikat, kita harus
memperhatikan tentang halal dan tidaknya asal/sumber makanan tersebut. Makan
dan minumlah makanan dan minuman yang halalan dan thayyiban. Halal (halalan)
artinya secara hukum islam boleh dimakan dan thayyiban artinya makanan dan
minuman tersebut mengandung nilai gizi yang cukup dan tidak menjadikan bahaya
(madharat) bagi yang mengkonsumsinya.
d.
Tempat Tinggal
Rumah
atau tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang. Agar kita
merasa nyaman dan kerasan tinggal di dalamnya maka rumah harus dijaga dan
dirawat, antara lain sebagai berikut :
1) Setiap
pagi hari pintu dan jendela hendaknya dibuka, agar terjadi sirkulasi udara.
2) Kaca-kaca
pada jendela dibersihkan agar terbebas dari debu dan kotoran lainnya.
3) Perkakas
rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, bufet dan perkakas lainnya
dibersihkan dan diatur penempatannya sehingga tampak bersih dan rapi.
4) Lantai
dan teras rumah selalu disapu dan dipel sehingga terbebas dari kuman penyakit.
5) Kamar
tidur, ruang makan, kamar mandi dan ruang-ruang lain termasuk halaman dan
pekarangan di sekeliling rumah hendaknya selalu dibersihkan sehingga menjadikan
penghuninya menjadi sehat.
6) Agar
rumah terlihat rindang dan alami maka dapat ditanami pohon peneduh dan tanaman
hias.
e. Tempat
Ibadah
Allaw
SWT menciptakan manusia tidak lain adalah untuk baribadah kepadaNya. Ketentuan
beribadah kepada Allah telah dicontohkan lewat para utusanNya, yaitu para
nabi/rasul, baik yang menyangkut tentang tata cara, maupun yang berhubungan
dengan tempatnya. Mengingat yang kita sembah adalah Dzat yang maha Suci, maka
tempat (masjid, musholla) yang kita gunakan untuk beribadah harus dijaga
kesuciannya dari najis.
f. Tempat
Belajar
Sekolah
sebagai tempat belajar dan mengajar harus mendapatkan perhatian yang serius
tentang kebersihan, kenyamanan, dan keindahannya untuk proses pembelajaran.
Sebab kelas yang bersih dan indah akan menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi
nyaman. Sebaliknya, jika kondisi kelas dalam keadaan kotor dan berantakan tentu
akan mengganggu kenyamanan dan kurang konsentrasi dalam belajar.
g. Tempat
Umum / Lingkungan Sekitar
Tempat-tempat
umum yang melayani kepentingan masyarakat seperti rumah sakit, kantor
perbankan, terminal bus, stasiun kereta api, bandar udara (bandara) dan
pelabuhan/dermaga juga harus mendapatkan perhatian yang serius tentang masalah
kebersihannya. Untuk mewujudkan semua itu, maka upaya yang dilakukan antara
lain:
1) Mengangkat
tenaga khusus yang mengurus kebersihan.
2) Memasang
papan peringatan yang bertuliskan:
·
Jagalah Kebersihan
·
Terima kasih Anda telah membuang sampah
pada tempatnya
·
Bersih Itu sehat dan indah
2. Kebersihan
Batinniyah
Hati yang dipenuhi dengan
niat dan pikiran yang buruk akan melahirkan sikap dan perbuatan yang buruk.
Untuk menjaga kebersihan hati, kita harus selalu mengingat Allah SWT dan rajin
berdo’a kepadaNya. Dengan demikian, kita tidak akan mudah berpikir buruk
apalagi melakukan perbuatan buruk. Kita selalu yakin, Allah Maha Mengetahui segala
perbuatan manusia, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Membersihkan
kotoran yang melekat pada hati / jiwa kita akibat perbuatan kita yang buruk
seperti: ria, takabur, se’udzon, dengki, iri, sombong, dll.
Cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan
sifat-sifat tersebut, yaitu:
1. Bertaubat
dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT
2. Membaca
istighfar
3. Menyesali
perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya yang buruk
4. Berusaha
mengganti dengan perbuatan-perbuatan yang baik & terpuji
5.
Minta maaf kepada yang bersangkutan jika
mempunyai salah sekecil apapun kepada orang tersebut
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nabi Muhammad SAW
mengajarkan agar umatnya senantiasa hidup bersih lahir dan batin. Bersih lahir
yaitu bersih badan, bersih pakaian, bersih tempat tinggal (rumah), dan bersih
lingkungan disekitarnya secara luas. Bersih batin yaitu hatinya bersih, bebas
dari rasa dengki, iri, benci, dendam, sikap bermusuhan, menyakiti orang lain,
dan menindas orang lain. Orang yang bersih hatinya ditampilkan dengan perilaku
yang baik, berkata sopan dan santun, perilaku sehari-harinya menyenangkan.
Muslim
yang baik menampilkan ajaran kebersihan ini dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu, orang islam harus tampil bersih, rumahnya bersih, tempat ibadahnya
bersih, lingkungan sekitarnya bersih, perkataannya sopan santun, dan perilaku
sehari-harinya menyenangkan.
DAFTAR PUTAKA
Anonime,
http://kata-kataku.mywapblog.com/artikel-agama-kebersihan-sebagian-dari-i.xhtml.
Di akses pada tanggal 14 April 2016.
Anonime,http://putriaaul.blogspot.co.id/2013/01/makalah-agama-islam-hadist kebersihan.html. Di akses pada tanggal 14
April 2016.
No comments:
Post a Comment